- DEO-EKSCENT
- Pencipta Wayang Dongeng Ki. Deres Sugiono, S.Sn
- Persiapan aplikasi SIADPEND CENIK versi terbaru
- Lapak Desa Warung Cenik diharapkan mampu mambantu untuk membangun ekonomi di tingkat desa.
- Gondrong Kamsuri, seniman lukis berpotensi asli dari Dusun Gondanglegi
- Ini Reksa Dana Pilihan Kala Ekonomi Global Mulai Pulih
- Gotong Royong Lawan Covid-19
- Pemerintah Jepang Sampaikan Kabar Buruk, Pengusaha Diminta Menahan Diri
- UI Sampaikan Rekomendasi Strategi Pemulihan Ekonomi ke Pemerintah
- Sri Mulyani Ungkap Dampak Delta ke 144 Negara, Brasil-Jerman ! //
Gondrong Kamsuri, seniman lukis berpotensi asli dari Dusun Gondanglegi
Seniman Lukis Dari Wonogiri
Keterangan Gambar : Gondrong Kamsuri sedang mengamati lukisan diruang kerjanya (Dokumen desa.id - foto : bedi)
SENDANG │ Saat kita memasuki Dusun Gondanglegi, mungkin tidak terbersit di angan-angan adanya potensi seni di dusun ini. Dusun Gondanglegi dengan jumlah penduduk 250 jiwa (data kependudukan di SIAK desa), mayoritas mata pencaharian mereka adalah buruh, pencari batu dan petani. Dengan kondisi geografis dusun yang berbukit bebatuan mendorong masyarakat bekerja sebagai penambang batu belah untuk bahan bangunan.
Ada hal yang sangat mengesankan tatkala kita jumpai warga Dusun Gondanglegi yang satu ini, namanya Kamsuri. Atau di komunitas para seniman Jogja dia dikenal dengan nama “Gondrong Kamsuri”. Dia tinggal di Dusun Gondanglegi RT 04 RW 04 Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri. Bertempat dirumah dengan dinding keramik warna merah bata, penuh dengan tumpukan kayu dan bahan material pembuatan media lukis.
Ketika kita memasuki ruang kerjanya, akan dijumpai puluhan lukisan yang tertempel di dinding. Ada pula lukisan yang baru diproses finishingnya, juga beberapa yang telah siap dikirim ke beberapa agen. Kamsuri telah memulai usaha melukis sebagai sumber pendapatannya sejak tahun 2010. Saat itu dia menekuni seni lukis melalui sanggar seni di Jogjakarta. Hasil dari karyanya dipajang di berbagai stand pameran seni. Lukisan-lukisan itu dia kirim ke berbagai kota, diantaranya Jogjakarta dan Surabaya.
Dalam penjualan lukisannya Kamsuri menggunakan sistem titip bayar, maksudnya dia menitipkan lukisannya di agen dan akan mendapatkan bayaran setelah lukisannya terjual. Lukisan Kamsuri dijual dengan harga kisaran Rp 150.000 untuk lukisan ukuran (25 x 25)cm dan (30 x 40)cm. Adapun lukisan yang berukuran besar, harganya relatif sesuai dengan negosiasi dengan pembeli. Dia melukis dengan media kanvas dengan menggunakan cat akrilik.
Gondrong Kamsuri belajar melukis secara otodidak dan saat ini selalu mengasah ilmu melukisnya dengan banyak belajar pada komunitas pelukis yang ada di Jogjakarta. Saat ini dia juga membuat karya lukis fineart. “Seni lukis fineart yaitu seni lukis yang hanya dibuat satu saja, tidak digandakan, serta lukisan tersebut memiliki makna maupun filosofi,” jelas Kamsuri.
Saat ini Kamsuri telah menghasilkan lukisan fineart sebanyak 37 buah. Saat dihubungi reporter sendang-wonogiri.desa id Kamsuri menyampaikan harapannya, “Kedepan saya punya harapan bisa memiliki tempat untuk memajang karya saya, yah paling tidak dekat dekat jalan raya,” pungkasnya.(admin)